Dipulangkan AC Milan ke Barcelona, Gerard Deulofeu Ingin Kembali Berkarier di Italia

By -


Pemain Everton, Gerard Deulofeu, menolak untuk kembali ke Barcelona dan memilih untuk melanjutkan karier di Italia. Sang pemain membuka peluang kepada AC Milan dan Juventus untuk merekrutnya secara permanen.
Barcelona di bawah kendali Ernesto Valverde berniat memulangkan Gerard Deulofeu. Barcelona memiliki klausul khusus yang membuat mereka bisa mendapatkan kembali Deulofeu dengan harga 10,5 juta poundsterling (Rp 180,74 miliar).
Namun, Deulofeu berniat menolak tawaran dari Barcelona. Sang pemain tidak ingin kembali ke Camp Nou hanya untuk menjadi pemain pengganti.
Jika kembali ke Barcelona, Deulofeu dipastikan hanya menjadi pelapis bagi Lionel Messi, Neymar dan Luis Suarez. Hal tersebut membuat ia enggan untuk kembali menjadi pemain Blaugrana.
Bertahan di Everton juga bukan merupakan opsi yang bagus. Pada musim 2016-17, Deulofeu tergusur dari skuat utama karena tidak masuk dalam rencana jangka panjang manajer The Toffees, Ronald Koeman.
Opsi yang paling memungkinkan adalah meminta Everton untuk menjualya ke Italia. Saat ini, AC Milan dan Juventus sudah menyatakan minatnya untuk memboyong Deulofeu.
Ac Milan berada di garis terdepan untuk merekrut Deulofeu. Rossoneri merupakan klub yang memberikan kesempatan kepada Deulofeu untuk tampil reguler sejak Januari 2017. AC Milan meminjam Deulofeu dari Everton selama setengah musim dan sang pemain menunjukkan performa yang impresif dengan mencetak empat gol dari 17 pertandingan.
AC Milan sudah menunjukkan niatnya untuk memboyong Deulofeu secara permanen, namun Everton akan mengutamakan pintu negosiasi kepada Barcelona yang memiliki klausul khusus.
Keinginan sang pemain untuk tetap bertahan di Italia dan menolak tawaran dari Barcelona, membuat Everton berpeluang membuka pintu kepada AC Milan untuk mulai bernegosiasi.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Meski Tersisih Di AC Milan, Sosa Tolak Hijrah Ke Trabzonspor

By -
Image
  Jose Sosa, yang tidak lagi mendapat tempat dalam skuat baru Milan, dalam jendela transfer musim panas kemarin dilaporkan telah menolak kesempatan transfer ke Trabzonspor dan memilih untuk bertahan di Milan Musim ini, pemain 32 tahun itu tidak mendapat tempat dalam skuat Vincenzo Montella, bahkan petinggi Milan secara terbuka juga sempat mengatakan bahwa Sosa akan dijual melalui jendela transfer musim panas. Meski jendela transfer di Turki masih belum ditutup, namun usaha Milan untuk menjual Sosa ke Trabzonspor dilaporkan telah gagal. Gianluca Di Marzio melaporkan bahwa Sosa menolak tawaran bergabung dengan Trabzonspor dan lebih memilih untuk bertahan di Milan. Sosa dilaporkan ditawari gaji sebesar 5 juta euro (Rp84,5 miliar) per musim untuk 3 tahun ke depan, sementara Milan dilaporkan akan menerima 6 juta euro (Rp101,4 miliar) dari penjualan Sosa ke Trabzonspor. Meskipun begitu, nampaknya tawaran tersebut masih belum berhasil untuk membujuk Sosa, jadi sekarang kita liha
Read more

Debut Lawan Israel, Andrea Conti Cedera Engkel

By -
Image
  Italia  menang 1-0 menjamu  Israel  di  matchday  8 Grup G kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, Rabu (06/9). Bek kanan 23 tahun  Azzurri  Andrea Conti  mengalami cedera engkel di laga ini. Pemain  AC Milan  itu dipasang sebagai  starter  dari menit awal. Ini adalah debutnya untuk tim senior Italia. Namun dia ditarik keluar oleh pelatih  Giampiero Ventura  pada menit 49 dan digantikan  Davide Zappacosta . Italia lalu menang lewat gol tunggal  Ciro Immobile  di menit 53. "Rasanya luar biasa. Saya sangat senang dengan kesempatan yang diberikan oleh pelatih (untuk melakoni debut). Namun kebahagiaan saya tidak utuh, karena engkel saya terkilir setelah sekitar 20 menit dan bengkak," kata Conti seperti dikutip  Football Italia . Ini hasil memuaskan bagi Italia, yang sebelumnya dipukul  Spanyol  0-3 di Santiago Bernabeu. "Kami baru saja menelan sebuah kekalahan yang buruk, walau itu melawan Spanyol, tapi kami tidak panik. Kami fokus pada laga yang ada di depan mata."
Read more

Mengenal Sosok Manager Legenda Milan: Nereo Rocco

By -
Image
Tahun 1950-an, dunia sedang dimabuk oleh permainan super menyerang ala Brazil dan Hungaria. Pola yang biasa dipakai pada saat itu adalah 4-2-4 dan 3-3-4. Suatu pola yang sangat menitik beratkan permainan menyerang. Tapi di suatu sudut kota kecil di Italia, Triestina, ada suatu revolusi taktik sedang dimulai. Dengan skuad yang sangat minim kualitas, Triestina menjadi runner-up Serie A dengan rekor tidak terkalahkan di kandang. Mulailah orang mencari tahu sosok yang bertanggung jawab di balik mujizat tersebut, dan saat itulah sosok Nereo Rocco, sang manajer, mulai dikenal orang termasuk juga pakem yang dianutnya yaitu sistem pertahanan solid atau yang biasa disebut sebagai Catenaccio. Setelah Triestina, tim serie B Padova pun pernah merasakan racikan ajaib Nereo Rocco dengan dibawanya promosi ke Serie A setahun setelah debutnya. Tidak cukup promosi, mujizat pun kembali diulang dengan membawa Padova mencapai prestasi tertingginya dalam sejarah klub yaitu posisi 3 Serie A pada musim 19
Read more